Mengenal OOP (Object Oriented Programming)
Cukup sering saya melihat pertanyaan di Newsgroup atau Forum tentang: "Apakah Itu OOP ?" "Apa yang istimewa tentang itu?" "Bagaimana Cara Menggunakannya?", oleh karena itu disini saya akan sedikit mengulas tentang OOP.
"Apakah Itu OOP?"
Pemrograman berorientasi objek merupakan konsep pemrograman untuk
memodelkan objek yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan
konsep ini membawa perubahan yang mendasar dalam konsep pemrograman
terstruktur.
Perubahan dramatis dalam konsep dasar
disebut paradigma, banyak orang yang menyebut “paradigma OOP” karena
memang OOP membawa konsep yang sama sekali berbeda dengan bahasa
pemrograman generasi sebelumnya (bahasa pemrograman terstruktur).
Konsep utama pemrograman berorientasi objek yaitu melakukan permodelan objek dari kehidupan nyata ke dalam tipe data abstrak.
Kesimpulannya :
Dengan OOP, kita dapat mengimplementasikan objekt data yang tidak hanya
memiliki ciri khas (attribut), melainkan juga memiliki metode untuk
memanipulasi attribut tersebut. Singkatnya, OOP memiliki keunggulan dari
konsep pemrograman terstruktur, selain itu juga memiliki kemampuan
untuk mengimplementasikan objek dalam kehidupan nyata.
"Apakah Keistimewaan OOP?"
OOP memiliki beberapa keuntungan dalam pemrograman, di antaranya:
- OOP
menyediakan struktur modular yang jelas untuk program sehingga OOP
sangat bagus digunakan untuk mendefinisikan tipe data abstrak di
mana detil implementasinya tersembunyi.
- OOP
akan mempermudah dalam memaintain dan memodifikasi kode yang sudah
ada. Objek yang baru dapat dibuat tanpa mengubah kode yang sudah
ada.
- OOP
menyediakan framework untuk library kode di mana komponen software
yang tersedia dapat dengan mudah diadaptasi dan dimodifikasi oleh
programmer. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan GUI
(Graphical User Interfaces).
Sedangkan beberapa kelemahan OOP antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tidak memperbolehkan implementasi yang kuat pada reuse
2. Properti software tidak terikat dalam satu unit fungsional, sehingga harus
crosscut di antara komponennya.
3. Crosscut tersebut mengakibatkan sulitnya pengembangan dan pemeliharaan
"Konsep OOP"
Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
· Class
— kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk
suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh ‘class of dog’ adalah suatu unit
yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk
pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah
dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi
object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh
seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang
ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif)
bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan
jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah
program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan
diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan
menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun
sebaliknya.
· Object –
membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah
program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur
dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
· Abstraksi –
Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses
olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam
sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan
kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek
lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini
diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan
beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
· Enkapsulasi –
Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam
dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek
tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek
mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat
berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan
tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
· Polimorfisme melalui
pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa
orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan
dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana
pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan
“gerak cepat”, dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor
singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan
berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai
dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah
variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang
berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat
memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam
pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang
mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
"Pengimplementasian Dengan Menggunakan JAVA"
Kali ini akan membahas sedikit tentang modifier yang sering ada di Java. Ada empat macam modifier dalam java yaitu :
1. Public,
digunakan apabila object tersebut diperuntukan untuk semua class yang
artinya object tersebut dapat digunakan oleh semua class yang berkaitan
dengan object tersebut.
2. Protected, hanya bisa digunakan untuk class tersebut dan class turunannya yang dapat menggunakan object dengan modifier tersebut.
3. Private,
digunakan untuk apabila object tersebut diperuntukan hanya untuk class
tersebut dan tidak ada class lain yang diizinkan untuk menggunakan
object tersebut.
4. Default modifier (tanpa modifier), biasanya digunakan hanyak untuk method dimana object itu berada. Dengan kata lain default modifier adalah sebuah var/object lokal.
Lebih jelas tentang modifier sudah pernah saya tulis disini.
Modifier sendiri digunakan untuk dua hal, yaitu : class modifier dan method modifier.
Cara penulisan class modifier :
1 | modifier class namaClass{ |
Cara penulisan method modifier :
1 | modifier tipe-data namaMethod(parameter){ |
Contoh Program
05 | private String jurusan; |
07 | public void setNama(String nama){ |
10 | public void setNim(String nim){ |
13 | public void setJurusan(String jurusan){ |
16 | public String getJurusan(){ |
19 | public void tampilkan(){ |
20 | System.out.println( "Nama : " +nama+ "\n" ); |
21 | System.out.println( "Nim : " +nim+ "\n" ); |
24 | public static void main(String[] args) |
26 | Mahasiswa siswa = new Mahasiswa(); |
27 | siswa.setNama( "zahra" ); |
28 | siswa.setNim( "1130xxxxx" ); |
29 | siswa.setJurusan( "Informatika" ); |
31 | System.out.println( "Jurusan : " +siswa.getJurusan()); |
Catatan :
- this.nama=nama –> digunakan untuk memasukkan variabel inputan user ke dalam variabel nama pada public void setNama.
- Jika terdapat script “void” berarti method teresebut tidak akan mengembalikan nilai.
- public
String getJurusan –> method akan mengeluarkan nilai yang
direpresentasikan dengan script “return”, pada kasus ini nilai kembalian
yang dikeluarkan berupa String.
- public static void main –> script inilah yang akan dijalankan atau dieksekusi.
Semoga bermanfaat